PENDAHULUAN
Di
zaman yang semakin modern pada saat ini,perkembangan perfilman sudah semakin
berkembang dengan cepat.Keinginan masyarakat untuk memperoleh kemudahan dalam melakukan
kegiatan sehari-hari mendorong pesatnya kemajuan teknologi. Banyak teknologi
yang sudah digunakan untuk memberikan
kemudahan yang diinginkan, misalnya internet. Dengan kemajuan teknologi
internet memungkinkan seseorang untuk memperoleh informasi serta melakukan
transaksi dengan bebas tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Adapun
salah satu masalah yang menarik perhatian penulis adalah masalah yang cukup
sederhana namun sering terjadi dikehidupan kita sehari-hari khusunya didaerah
Kudus yaitu pemesanan tiket bioskop. Banyak pelanggan yang harus mengantri
cukup lama untuk mendapatkan tiket,bahkan terkadang sudah mengantripun belum
tentu berhasil mendapatkan tiket. Hal
ini tentu saja membawa dampak kerugian pada pengunjung bioskop karena waktu
yang digunakan untuk mengantri dapat menjadi lebih efektif dengan melakukan
hal-hal yang lebih bermanfaat.
Menyadari
itu semua,penulis tertarik untuk membangun suatu sistem informasi pemesanan
tiket secara online berbasis web.
Pembahasan yang akan dilakukan mengenai perencanaan pelayanan informasi jadwal
penayangan film dan cara pemesanan tiket bioskop secara online. Layanan ini
berfungsi sebagai sarana informasi antara bioskop dengan pengunjung,yang dapat
membantu pengunjung dalam memperoleh jadwal tayang film bioskop,pemesanan tiket
bioskop secara online. Atas
permasalahan- permasalahan tersebut maka
atas dasar inilah penulis membuat proposal penelitian dengan judul “SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET
BERBASIS WEB DAN WAP DIMALL MATAHARI KUDUS”.
2.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah studi literatur – literatur
yang berkaitan dan mendukung penelitian ini sehingga dapat dijadikan landasan teoritis. Pada metode pengumpulan data juga
dilakukan dua tahapan untuk mendapatkan data yang
lebih akurat dari berbagai sumber sistem
informasi pemesanan tiket bioskop secara online. Tahapan tersebut adalah :
a.
Observasi
Pada tahap ini, dilakukan observasi secara langsung di Mall Matahari Kudus.
Dalam tahap ini juga dilakukan
sharing terhadap kebutuhan pengunjung akan sistem
informasi sistem pemesanan tiket bioskop online ini.
b.
Kuisioner
Pada tahap kuisioner, memberikan beberapa pertanyaan kepada orang lain yang
berisikan besarnya kebutuhan pengunjung
bioskop akan adanya sistem informasi
pemesanan tiket bioskop di Mall Matahari Kudus
B. METODE PENGEMBANGAN
SISTEM
Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara
linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan
ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
Sumber : Roger S. Pressman (2001, 29)
Secara
garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut
: Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.
1. Analisa
Langkah ini
merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem.
Pengumpulan data dalam tahap ini bisa
melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur.
2. Design
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak
yang dapat diperkirakan sebelum dibuat
coding. Proses ini berfokus pada: struktur
data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma)
prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment.
3. Coding & Testing
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa,
design dan pengkodean maka sistem
yang sudah jadi akan digunakan oleh user.
5. Pemeliharaan
Perangkatlunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan
(periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
3.
PEMBAHASAN
Aplikasi pemesanan tiket bioskop dengan
menggunakan telepon genggam
dirancang
agar fitur-fiturnya dapat diakses oleh semua orang, kecuali proses pemesanan tiket
dimana pelanggan harus sudah terdaftar terlebih dahulu. Masyarakat umum
dapat melihat informasi yang diperlukan jika ingin memesan tiket,
seperti film-film yang akan diputar, jam tayang, harga tiket, dan tiket
yang masih tersisa di bioskop tersebut.
Penggambaran
Sistem dengan Use Case Diagram
Berikut adalah implementasi dari aplikasi yang dibangun penulis :
Form
tiket berfungsi menyimpan data tiket.
Form
admin berfungsi untuk menginputkan data admin.
Form
kasir berfungsi untuk menginputkan data kasir.
Form transaksi pembayaran berfungsi
untuk menyimpan transaksi pembayaran tiket.
Form laporan pembelian berfungsi
untuk menyimpan laporan pembelian tiket.
Form
laporan pembayaran berfungsi untuk menyimpan laporan pembayaran tiket.
Form
laporan keuangan berfungsi untuk menyimpan laporan keuangan.
SUMBER : http://erlinanofi23.blogspot.co.id/2016/01/jurnal-penelitian-sistem-informasi.html
SUMBER : http://erlinanofi23.blogspot.co.id/2016/01/jurnal-penelitian-sistem-informasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar