Rabu, 12 Oktober 2016

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TIKET

PENDAHULUAN
Di zaman yang semakin modern pada saat ini,perkembangan perfilman sudah semakin berkembang dengan cepat.Keinginan masyarakat untuk memperoleh kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari mendorong pesatnya kemajuan teknologi. Banyak teknologi yang sudah digunakan untuk memberikan kemudahan yang diinginkan, misalnya internet. Dengan kemajuan teknologi internet memungkinkan seseorang untuk memperoleh informasi serta melakukan transaksi dengan bebas tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Adapun salah satu masalah yang menarik perhatian penulis adalah masalah yang cukup sederhana namun sering terjadi dikehidupan kita sehari-hari khusunya didaerah Kudus yaitu pemesanan tiket bioskop. Banyak pelanggan yang harus mengantri cukup lama untuk mendapatkan tiket,bahkan terkadang sudah mengantripun belum tentu  berhasil mendapatkan tiket. Hal ini tentu saja membawa dampak kerugian pada pengunjung bioskop karena waktu yang digunakan untuk mengantri dapat menjadi lebih efektif dengan melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat.
Menyadari itu semua,penulis tertarik untuk membangun suatu sistem informasi pemesanan tiket secara online  berbasis web. Pembahasan yang akan dilakukan mengenai perencanaan pelayanan informasi jadwal penayangan film dan cara pemesanan tiket bioskop secara online. Layanan ini berfungsi sebagai sarana informasi antara bioskop dengan pengunjung,yang dapat membantu pengunjung dalam memperoleh jadwal tayang film bioskop,pemesanan tiket bioskop secara online.  Atas permasalahan- permasalahan tersebut  maka atas dasar inilah penulis membuat proposal penelitian dengan  judul “SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET BERBASIS WEB DAN WAP DIMALL MATAHARI KUDUS”.


     2.            METODOLOGI PENELITIAN
A.   Metodologi Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur – literatur yang berkaitan dan mendukung penelitian ini sehingga dapat dijadikan landasan teoritis. Pada metode pengumpulan data juga dilakukan dua tahapan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dari berbagai sumber sistem informasi pemesanan tiket bioskop secara online. Tahapan tersebut adalah :
a.      Observasi
Pada tahap ini, dilakukan observasi secara langsung di Mall Matahari Kudus. Dalam tahap ini juga dilakukan sharing terhadap kebutuhan pengunjung akan sistem informasi sistem pemesanan tiket bioskop online ini.
b.      Kuisioner
Pada tahap kuisioner, memberikan beberapa pertanyaan kepada orang lain yang berisikan besarnya kebutuhan pengunjung bioskop akan adanya sistem informasi pemesanan tiket bioskop di Mall Matahari Kudus
B.     METODE PENGEMBANGAN SISTEM
Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya.  Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.

Gambar 1 : Tahapan Metode Waterfall
Sumber : Roger S. Pressman (2001, 29)
Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut  : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.
1. Analisa
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur.
2. Design
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment.
3. Coding & Testing
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.
5. Pemeliharaan
Perangkatlunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
      3.            PEMBAHASAN
Aplikasi pemesanan tiket bioskop dengan menggunakan telepon genggam dirancang agar fitur-fiturnya dapat diakses oleh semua orang, kecuali proses pemesanan tiket dimana pelanggan harus sudah terdaftar terlebih dahulu. Masyarakat umum dapat melihat informasi yang diperlukan jika ingin memesan tiket, seperti film-film yang akan diputar, jam tayang, harga tiket, dan tiket yang masih tersisa di bioskop tersebut.
Penggambaran Sistem dengan Use Case Diagram
Gambar 2 : Use Case-Diagram
Berikut adalah implementasi dari aplikasi yang dibangun penulis :
     

Gambar 3 : Form Tiket
 Form tiket berfungsi menyimpan data tiket. 

Gambar 4 : Form Admin
Form admin berfungsi untuk menginputkan data admin.

Gambar 5 : Form Kasir
 Form kasir berfungsi untuk menginputkan data kasir.
                                                        

Gambar 6 : Form Pembelian
 Form transaksi pembelian berfungsi untuk menyimpan transaksi pembelian tiket.

Gambar 7 : Transaksi Pembayaran
Form transaksi pembayaran berfungsi untuk menyimpan transaksi pembayaran tiket.

Gambar 8 : Form Laporan Pembelian
Form laporan pembelian berfungsi untuk menyimpan laporan pembelian tiket.

Gambar 9 : Form Laporan Pembayaran
Form laporan pembayaran berfungsi untuk menyimpan laporan pembayaran tiket.

Gambar 10 : Form Laporan Keuangan
Form laporan keuangan berfungsi untuk menyimpan laporan keuangan. 
SUMBER : http://erlinanofi23.blogspot.co.id/2016/01/jurnal-penelitian-sistem-informasi.html
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar