Dalam hal ini akan dijelaskan konsep - konsep bahasa pemrograman
pada umumnya,
untuk mengetahui dasar - dasar dari pemrograman sebelum melangkah
ke bahasa
pemrograman tingkat tinggi Python. Menjelaskan bagaimana sebuah
program dapat
ditulisi atau dieksekusi dan bagaimana proses yang berjalan di
dalam program
tersebut.
Untuk menulisi suatu kode program dikenal dengan 2 jenis aplikasi,
yaitu
Interpreter dan Compiler. Dalam bab ini akan dijelaskan maksud
dari aplikasi
tersebut termasuk keuntungan dan kerugiannya.
Gambar: Python
Gambar: Uler kekek
Bahasa Pemrograman yang akan Anda pelajari adalah Python, Python
termasuk dari
jajaran bahasa pemograman tingkat tinggi, lainnya Anda mungkin
mengenal bahasa
pemograman C, C++, Java, Perl dan Pascal, dll.
Bilamana terdapat bahasa pemrograman tingkat tinggi, juga dikenal
bahasa
pemrograman tingkat rendah, yang dikenal sebagai bahasa mesin
yaitu bahasa
pemrograman Assembly, Kenyataannya Komputer hanya dapat
mengeksekusi
bahasa tingkat rendah, jadi bahasa pemrograman tingkat tinggi
harus melewati
beberapa proses untuk diubah ke bahasa pemrograman tingkat rendah,
hal tersebut
merupakan kelemahan yang tidak berarti bagi bahasa pemrograman
tingkat tinggi.
Tetapi kekurangan tersebut tidak sebanding dengan kelebihannya.
Pertama, lebih
mudah memprogram sebuah aplikasi dengan bahasa tingkat tinggi.
Lebih cepat,
lebih mudah dimengerti menulis program komputer dengan bahasa
tingkat tinggi,
dan juga kesalahan dalam penulisan program cenderung tidak
mengalami
kesalahan yang berarti. Kedua bahasa pemograman tingkat tinggi
lebih portable
dalam arti bisa digunakan untuk menulis di berbagai jenis
arsitektur komputer
(seperti Intel 386, 486, 586, SPARC, RISC/6000) yang berlainan
dengan sedikit
modifikasi ataupun tidak memerlukan modifikasi sama sekali. Bahasa
pemrograman
tingkat rendah hanya dapat berjalan di satu jenis arsitektur
komputer dan harus
ditulis ulang untuk menjalankannya di lain mesin, hal ini
dikarenakan karena
perbedaan urutan register dan services - servicesnya.
Dengan keuntungan keuntungan tersebut, kebanyakan aplikasi -
aplikasi komputer
di tulis dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Penggunaan
bahasa
pemrograman tingkat rendah hanya digunakan di aplikasi - aplikasi
tertentu.
Terdapat 2 jenis aplikasi untuk memproses bahasa tingkat tinggi ke
bahasa tingkat
rendah, yaitu : compiler dan interpreter. Sebuah interpreter
membaca sebuah
program yang ditulis dengan bahasa tingkat tinggi dan langsung menjalankannya
per baris, memakan waktu sedikit.
Gambar: Interpreter
SOURCE INTERPRETER OUTPUT
CODE
Sebuah kompiler menerjemahkan keseluruhan kode program sebelum
menjalankan
program tersebut.
Dalam kasus ini kode tersebut disebut sebagai source code dan
program
yang diterjemahkan disebut dengan object code atau executable. Sekali
program tersebut di kompilasikan, Anda dapat mengeksekusinya
berulang kali
tanpa menerjemahkannya lagi kedalam object code.
SOURCE
CODE
|
COMPILER
|
OBJECT
CODE
|
EXECUTOR
|
OUTPUT
|
Bekerja pada modus baris perintah sangat baik untuk membuat
program dan untuk
mencoba - coba algoritma, karena Anda dapat langsung menjalankan
perintah
tersebut dan melihat hasilnya. Tetapi pada saat Anda ingin membuat
program atau
aplikasi yang real, Anda seharusnya menyimpan ke dalam bentuk
script, jadi dapat
Anda
jalankan dan dimodifikasi untuk pengembangan program selanjutnya.
Alur Eksekusi Program
Sebuah program adalah sejumlah instruksi yang berisi perintah -
perintah dalam
bahasa pemrograman komputer untuk menyelesaikan masalah dengan
bantuan
komputer. Masalah - masalah komputasi tersebut mungkin seperti
permasalahan
matematika, seperti menyelesaikan sebuah fungsi eksponen, rumus -
rumus dalam
matematika, tetapi dapat juga berupa mencari dan menggantikan
teks, menyusun
teks dalam dokumen, dan sebagainya.
Beberapa komponen pada bahasa pemrograman komputer mungkin berbeda
- beda,
tetapi beberapa instruksi umumnya sama di semua bahasa pemrograman
komputer.
1. input :
Masukan dari keyboard, file, atau beberapa device.
2. ouput :
Hasil / keluaran program ke monitor display, file, printer atau beberapa
device.
3. math :
Perhitungan matematika atau kalkulasi matematika seperti pengurangan,
penjumlahan, perkalian, pembagian dan sebagainya.
4. kondisi :
Memeriksa beberapa kondisi dan mengeksekusi beberapa perintah
tertentu, sesuai dengan kondisi yang telah diperiksa.
5. Perulangan : Menjalankan beberapa perintah secara berulang - ulang kali,
biasanya dengan beberapa variasi.
Semua program yang Anda pernah pakai, betapapun rumitnya program
tersebut
dibuat dengan beberapa instruksi yang telah disebutkan di atas,
walaupun
kelihatannya sebuah program di bagi - bagi ke modul yang lebih kecil
dan dari
modul - modul tersebut dibagi - bagi lagi menjadi sub modul - sub
modul untuk
mengerjakan fungsi - fungsi dasar program tersebut. Ini yang
kemudian di kenal
dengan Algoritma
Bagian program Python
Python dikenal sebagai bahasa pemrograman interpreter, karena
Python dieksekusi
dengan sebuah interpreter. Terdapat dua cara untuk menggunakan
Interpreter, yaitu dengan mode baris perintah dan modus script.
Pada mode baris
perintah, Anda memanggil program Python dan sebuah interpreter
langsung
menampilkan hasilnya :
> python
Python 2.1.1 (#1, Sep 24 2001, 05:28:47)
[GCC 2.95.3 20010315 (SuSE)] on linux2
Type "copyright", "credits" or
"license" for more information.
>>> print 1 + 1
2
Pada baris pertama pada contoh di atas, perintah python tersebut
memanggil
program interpreter Python, baris kedua dan selanjutnya
menampilkan pesan dan
versi dari Interpreter tersebut. baris kelima dengan tanda
">>>", adalah prompt
dimana interpreter mengindikasikan bahwa interpreter telah siap
untuk diberi
perintah. Ketika kita ketikkan print 1 + 1, interpreter langsung
meresponnya
dengan tampilan output 2.
Cara lain dari modus baris perintah adalah dengan menyimpan
perintah - perintah
python dalam satu file, yang disebut selanjutnya sebagai script.
Contohnya kita
mengetikkan perintah-perintah python dengan menggunakan text
editor seperti vi,
kwrite, emacs, dan lainnya. Pada umumnya file yang berisi script
tersebut di
simpan dengan extension / akhiran ".py".Misalnya,
print 1 + 1
perintah tersebut kita simpan dengan nama file
"contoh1.py", kemudian untuk
mengeksekusinya kita panggil program interpreter python dengan
cara :
> python contoh1.py
2
maka interpreter mengeksekusi script tersebut dengan hasil 2.
interpreter mengeksekusi script tersebut dengan hasil 2.
Program singkat Hello Indonesia!
Biasanya, dalam mempelajari sebuah bahasa pemrograman komputer,
selalu
diawali
dengan program yang terkenal dengan program "Hello World!". Dalam
Python, program tersebut dapat langsung dijalankan sebagai
berikut:
print "Hello Indonesia!"
Hasilnya akan menampilkan string "Hello World!" sebagai
berikut :
Hello Indonesia!
Bandingkan dengan Kedua bahasa pemrograman di bawah ini :
Java :
class helloindonesia {public static void main(String argsp[]) {
System.out.println(“Hello Indonesia”);
}
}
C/C++ :
# Untuk C
#include <stdio.h>
int main() {
printf(“Hello Indonesia!”);
return 0;
}
#Untuk C++
#include <iostream.h>
int main() {
cout << “Hello Indonesia!”);
}
tanda kutip dua ("), yang berarti tempat nilai string
diletakan pada program ini
tidak akan ditampilkan pada layar. Beberapa orang menilai kualitas
bahasa
pemrograman dari kemudahan pembuatan program Hello world!, dalam
hal ini
bahasa pemograman Python dapat memenuhi kriteria tersebut.
Sebuah kalimat perintah adalah sebuah instruksi yang dapat
dieksekusi oleh
interpreter Python. Kita telah melihat dua jenis kalimat perintah,
yakni print dan
pendeklarasian nilai.
Pada saat Anda mengetikkan kalimat perintah pada prompt perintah,
maka python
mengeksekusinya dan langsung menampilkan hasilnya. Jika ada, hasil
dari perintah
print adalah sebuah nilai. Pendeklarasian nilai tidak menampilkan
hasil.
Pada sebuah script biasanya berisikan beberapa kalimat perintah.
Jika lebih dari
satu kalimat perintah, hasilnya akan tampil sesuai dengan kalimat
perintah yang
dieksekusi.
Contohnya;
print 1
x = 2
print x
Menghasilkan hasil;
1
2
Sekali lagi, sebuah pendeklarasian nilai tidak menghasilkan
output.
Struktur Identasi
Satu hal yang telah kita ketahui bahwa bahasa pemrograman Python
adalah bahasa
pemrograman yang mudah dibaca dan terstruktur, hal ini karena di
gunakannya
sistem identasi. Yaitu memisahkan blok - blok program susunan
identasi. Jadi
untuk memasukan sub - sub program dalam suatu blok, sub - sub
program tersebut
diletakkan satu atau lebih spasi dari kolom suatu blok program.
Misalnya :
if a = b :
|print a, 'sama dengan', b
else :
|print a, 'tidak sama
dengan', b
Pada
contoh diatas kita dapat melihat jika suatu kondisi a = b dipenuhi maka
program akan menjalankan baris perintah yang ada di dalam suatu
blok kondisi
tersebut, yang ditandai dengan penggunaan satu spasi atau lebih
dari blok kondisi
sebelumnya, dalam contoh diatas perintah yang akan dilaksanakan
jika suatu
kondisi diatasnya terpenuhi menggunakan dua(2) spasi, sedangkan
pada
pernyataan else, menggunakan satu spasi. Perbedaan penggunaan
spasi ini tidak
dianjurkan meskipun dalam program Python dibenarkan, karena
struktur program
akan lebih sulit dibaca. Seharusnya blok - blok program diatas
adalah sebagai
berikut :
if a = b :
|print a, 'sama dengan', b
#Menggunakan 2 spasi
else :
|print a, 'tidak sama
dengan', b #Menggunakan 2 spasi
Keterangan
selalu diawali dengan tanda #.
Jika interpreter menemukan tanda ini maka mulai tanda ini sampai akhir baris
akan dianggap sebagai keterangan
Kecepatan Python
Diakui oleh pembuatnya sendiri, Guido Van Rossum bahwa Python
memproses
suatu program lebih lambat dibandingkan dengan C, bahasa tingkat
tinggi lainnya
seperti Perl, C++, JAVA, Pascal berada satu tingkat dengan Python.
Akan tetapi
pada kenyataannya Python boleh dibilang bahasa pemrograman yang
kecepatannya
melebihi C, lho ! kenapa? bukankah Pembuat Pythonnya sendiri yang
membuat
pernyataan tersebut.
Hal ini dikarenakan karena para Pengembang software lebih
cenderung memilih
kecepatan dalam menyelesaikan suatu proyek dibandingkan dengan
kecepatan
proses dari program tersebut, mengenai kecepatan program di jawab
dengan
kecepatan prosesor dan memori yang sangat berkembang saat ini,
mengakibatkan
tidak terlihatnya kelambatan dari program Python, dalam kata lain
kecepatan
suatu program Python dapat sebanding dengan program yang dibuat
dengan bahasa
C.
Python diakui oleh banyak para pengembang software memiliki
kemudahan dalam
pengimplementasian ide - ide mereka, dan memerlukan waktu yang
lebih sedikit
untuk membuat suatu aplikasi Python, karena dalam Python ini
terdapat fasilitas
pembuatan tipe data variabel secara dinamik, pemograman
berorientasi objek dan
memiliki indentasi yang menarik pada struktur bahasa Python yang
memudahkan
programmer lain untuk membaca program dan memakai ulang modul -
modul
program tersebut.
Kelemahan python adalah tidak dapat memprogram aplikasi tingkat
rendah,
seperti pembuatan OS dengan menggunakan C dan assembly, akan
tetapi
memungkinkan program Python disisipkan kedalam program dengan
menggunakan
bahasa C itu sendiri.
Python semi-compiled
Disebut sebagai semi-compiled karena sewaktu program interpreter
Python
menjalankan program python tersebut, maka secara otomatis
interpreter tersebut
membuat program python yang terkompilasi dengan nama byte-code ,
file program
python dengan ekstensi berakhiran .pyc yang dapat digunakan secara
berulang –
ulang. Tetapi tetap harus ada interpreter Python untuk
menjalankannya dan ada
suatu program wrapper yang di dapat dilihat sourcenya, selebihnya
dapat berupa
modul yang berekstension .pyc (File binary yang tidak dapat
dilihat sourcenya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar