PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli
warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya
mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli
mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah
tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk
merindukan bulan”. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A
dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir
kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh
nilai A. luluspun mungkin tidak. Harapan hams berdasarkan kepercayaan,
baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan. Harapan berasal dari kata harap
yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan.
3
B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia
langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu
keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang
luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah,
seseorang dapat hidup dan berkembang balk fisik/jasmani maupun mental/
spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan
manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat. Kodrat
ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam
din manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis,
bergembira, berpikir, berjalan, bcrkata, mempunyai keturunan dan
sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua. Dorongan
kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya
menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang
menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga
mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton
tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang
dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan
kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar
sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa
manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk
memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang
akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya.
Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang
buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya
manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma
sifat, kodrat pembawaan clan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini,
maka manusia mempunyai harapan. Dorongan kebutuhan hidup. Sudah kodrat
pula bahwa manusia mempunyai bennacani-macant kebutuhan hidup. Kebutuhan
hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum,
pakaian, rumah. (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan
keberhasilan. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama
dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat
terbatas, baik kemampuan fisilc/jasmaniah maupun kemampuan betpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka
manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
6
Sebab Manusia Mempunyai Harapan?
Menurut kodaratnya, manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak luput dari pergaulan hidup.
Dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain yaitu:
1. Dorongan kodrat
Kodrat
adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam
diri manusia sejak manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan
atau harapan, misalnya menangis, tertawa, dan sebagainya.
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan
hidup secara garis besar dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani misalnya makan dan minum. Kebutuhan
rohani misalnya ketenangan. Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Pada hakikatnya
harapan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
II. C. Pengertian Doa
Di Indonesia memiliki ragam agama, antara lain Islam, Kristen, Hindu, Budha. Namun agama ter-mayoritas di Indonesia sendiri ada
2, yaitu Islam dan Kristen. Setiap orang yang beragama pasti berdoa.
Doa menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia yang beragama.
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, doa adalah permohonan kepada
Tuhan YME. Berarti doa adalah suatu permohonan yang ditujukan kepada
Tuhan yang di dalamnya ada harapan, permintaan.
Disini
kami akan menjelaskan pengertian doa dalam dua kategori. Yaitu
pengertian doa menurut agama Islam, dan pengertian doa menurut agama
Kristen.
Pengertian Doa Menurut Agama Islam
- Menurut syari'at, Do'a adalah memohon dan meminta pertolongan pada Allah SWT, serta memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memadhartkan.
- Syeikh Abdurrahman Bin Sa'diy berkata : "Setiap perintah di dalam Al-Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah," 2. Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah :
- Do'a masalah (permintaan) adalah : Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudhartan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dibedakan menjadi 3 :
b. Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia
tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta
kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini
termasuk syirik dan dosa besar.
c. Permintaan yang
ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa
dilakukan, seperti meminta pada orang lain yang masih hidup untuk
memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
2. Do'a Ibadah maksudnya semua bentuk ibadah atau
ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah.
Karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, haji,
dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah
dan dijauhkan dari azab-Nya.
- Ada syarat-syarat terkabulnya Do'a. Supaya do'a dikabulkan oleh Allah, maka ada beberapa syarat-syarat yang harus diperhatikan sebelum berdo'a. Diantaranya syarat-syarat terbut itu adalah :
- Harus Ikhlas dan yakin bahwa hanya Allah yang bisa mengabulkan permohonan, dan meyakini bahwa tidak ada yang bias memberi manfaat dan mencegah kemudharatan kecuali Allah semata ( An-Naml : 62 ).
- Ditujukan hanya kepada Allah semata. Allah berfirman : "Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah/berdo'a kepada seorangpun didalamnya disamping Allah". ( Al-Jin : 18).
- Bertawassul kepada Allah dengan salah satu tawassul yang dibenarkan.
- Berdo'a dalam kebaikan bukan untuk dosa dan memutuskan silahturahmi.
- Husnuzhan (berbaik sangka) kepada Allah bahwa Dia akan mengabulkan do'a kita, kalaupun tak dikabulkan itu karena hikmah yang Allah lebih mengetahuinya.
- Menghadirkan hati dalam berdo'a serta berusaha memahami makna dari do'anya.
- Sebaiknya berdo'a dengan do'a - do'a yang ada dalam Al-Quran.
- Menghindari I'tida' (melampaui batas) dalam berdo'a. (Bentuk -bentuk I'tida" dalam berdo'a akan dijelaskan pada pembicaraan mengenai kesalahan-kesalahan dalam berdo'a.
Demikianlah pengertian doa dari agama Islam.
Pengertian Doa menurut agama Kristen
- Menurut Xavier Leon – Dufour, dalam bukunya ensiklopedi perjanjian baru doa dalam bahasa Yunani mempunyai beberapa arti diantaranya adalah (aiteo ; meminta) (deomai ; menegaskan kebutuhan konkret) (erotao ; menghimbau). Kata kata ini baik di bidang profane maupun keagamaan namun mengandung ide meminta dengan sangat, berdoa dan mengemis.
- Menurut J.G.S.S, dalam artikelnya di esiklopedi alkitab masa kini jilid I, menuliskan bahwa doa merupakan kebaktian yang mencakup segala sikap roh manusia dalam pendekatannya pada Allah.
Doa
sebagai perbuatan tertinggi yang dapat dilakukian roh manusia, dapat
juga dipandang sebagai persekutuan dengan Allah. Seseorang berdoa karena
Allah telah menyentuh rohnya.
Doa adalah relasi antara manusia dengan Allah yang didalamnya manusia, roh manusia berkomunikasi, memohon, meminta, memuji, dan mengakui keberadaan Allah yang trasedental.
Ada beberapa unsur berdoa dalam agama Kristen. Unsur-unsur doa yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:
1. Doa diisi dengan pujian kepada Allah (Mzm 95:6)
2. Di dalam doa ada pengakuan dosa (Mzm 32:5)
3. Pengucapan syukur pada Allah atas segala berkat dan pertolonganNya (Flp 4:6)
4. Permintaan permohonan (1Tim 2:1)
Doa
orang Kristen atau gereja diarahkan pada Tuhan. Doa ditujukan kepada
Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, tidak kepada berhala, orang-orang kudus
atau segala sesuatu yang diciptakan Allah.
Demikianlah pengertian doa dari agama Kristen.
Jadi menurut kami Doa adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur,
berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak
istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa
di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan
melalui doa berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat
memenangkan segala problematika yang sedang kita hadapi.
II. D. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan
dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat
yang dapat kita perhatikan :
- Ia tidak percaya pada diri sendiri.
- Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
- Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerinta.
- Kita harus percaya akan nasehat-nasehat yang berasal dari Al-Quran.
II. E. KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Kepercayaan berasal dari kata percaya, yang artinya mengakui atau
meyakini akan sesuatu hal yang benar. Kepercayaan adalah suatu hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Menurut pandangan dalam bidang logika kebenaran memiliki
pengertian yang tidak jauh berbeda yaitu menyesuaikan kesamaan pemahaman
antara keputusan dengan objek yang diketahui benar-benar terbukti
(kebenaran logis). Kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan
kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada kesamaan
pemahaman antara keputusan dan objeknya yang diketahui, maka terdapat
dua kemungkinan, yaitu :
- Orang yang mengutarakan keputusan keliru
- Orang yang mengutarakan keputusan sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.
- Kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus kita tanamkan pada setiap pribadi manusia. Hakekatnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Kepercayaan kepada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya, pada orang tua, saudara, teman, dan siapa saja.
- Kepercayaan kepada pemerintah.
- Kepercayaan pada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan dan manusia harus bertakwa pada Tuhan-nya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa Tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar